Puasa Tasu’a dan Puasa Asyura, Kapan dan Apa Dalilnya?

Photo of author

By rubiqu


Muharram adalah awal tahun baru Islam. Di awal tahun baru sudah seharusnya kita harus mempunyai semangat baru. Semangat yang lebih membara, yaitu semangat untuk beramal shalih dan berlomba-lomba dalam kebaikan. Salah satu amal shalih yang bisa mendatangkan pahala di awal tahun ini adalah puasa Tasu’a dan puasa Asyura. Nah yuk kita bahas tentang puasa Tasu’a dan puasa Asyura tentang kapan dan apa sih dalilnya?

Puasa Tasu’a dilaksanakan pada tanggal 9 Muharram, bahasa arabnya sembilan adalah tis’atun. Jadi Tasu’a sendiri berasal dari kata تِسْعَةٌ(tis’atun ) yaitu puasa yang di laksanakan pada hari ke sembilan biulan muharram. Puasa Asyura bertepatan pada tanggal 10 Muharram, nah Asyura sendiri berasal dari kata عَشْرَةٌ (‘asyratun). Pada kalender masehi puasa Tasu’a bertepatan pada tanggal 7 Agustus yaitu di hari minggu, dan Puasa Asyura bertepatan pada tanggal 8 Agustus yaitu pada hari senin.

Bagaimana dalil dari puasa tasu’a dan puasa asyura?

Diriwayatkan dari Abu Qatadah ra: Sungguh Rasulullah saw bersabda pernah ditanya tentang keutamaan puasa hari Asyura, lalu beliau menjawab: Puasa Asyura melebur dosa setahun yang telah lewat (HR Muslim).

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra dengan status marfu (Rasulullâh bersabda): Puasalah kalian pada hari Asyura dan bedakan dengan kaum Yahudi, puasalah kalian sehari sebelum atau sesudahnya (HR Ahmad).

Jadi untuk pelaksanaan puasa sunah tasa’u dan asyra ini di akhir hayat Rasullah saw memang suka membedakan ritual umat Islam dengan umat Yahudi. Dalam konteks ini al-Hafidh Ibnu Hajar mengatakan maka tingkatan puasa Asyura itu ada tiga: satu, puasa hari Asyura saja. Dua, puasa Asyura disertai puasa Tasu’a. Tiga, puasa Asyura disertai puasa Tasu’a dan puasa 11 Muharram. (Ahmad bin Ali bin Hajar Al-‘Asqalani, Fathul Bâri Syarhu Shahîhil Bukhâri, [Bairut, Dârul Ma’rifah: 1379 H], juz IV, halaman 245-246).

Dari riwayat lain juga di jelaskan tentang keutamaan dari puasa tasu’a dan asyura. Berikut ini salah satu keutamaan Puasa Asyura menurut sabda rosululloh.

”Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah-Muharram. Sementara sholat yang paling utama setelah sholat wajib adalah sholat malam.” (HR Muslim)”

Bagaimana niat puasa tasu’a dan asyura?

Berikut ini contoh lafal niat puasa tasu‘a

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَاسوعاء لله تعالى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatit Tasû‘â lillâhi ta‘âlâ. 

Artinya: Aku berniat puasa sunah Tasu‘a esok hari karena Allah SWT.

Sedangkan niat puasa sunah Asyura sebagai berikut.

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ العاشوراء لله تعالى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatil âsyûrâ lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: Aku berniat puasa sunah Asyura esok hari karena Allah SWT.

Setelah kita mengetahui kutamaan dan niat dari puasa tasu’a dan asyura. Semoga kita bisa mengamalkannya. Sehingga di awal tahun ini kita bisa mengumpulkan banyak amal shalih. Fastabiqul khairat rubiqu… Jangan lupa share dan follow instagram @rubiq.official.

 

Tinggalkan komentar