Cara Mencintai Diri dengan Tepat part 2

Photo of author

By rubiqu

Setelah membaca cara mencintai diri dengan tepat yang part pertama, gimana nih tanggapan temen-temen? Udah mulai mencoba untuk melakukan 2 point cara mencintai diri belum? Mari kita bahas point selanjutnya agar kita bisa tuntas mencintai diri. Sehingga dalam kehidupan yang terbatas ini diri kita bisa tumbuh dengan cinta. Setelah membahas tentang goal atau tujuan hidup dan juga tentang sadar akan perjalan diri, point selanjutnya adalah tentang peran diri dan juga punya aturan dalam kehidupan kita. Yuk mari kita bahas lebih lanjut

Tau Peran diri, Baik Sebagai Anak, Kaka, Adik ataupun Sahabat

Seiring berjalannya waktu peran dalam diri kita silih berganti menghampiri diri. Padalah diri kita sering belum siap dengan peran yang melekat pada diri sentiri, atau bahkan belum sadar akan peran yang di jalaninya. Ya sebagai contoh misalnya setiap kita tentu lahir dari kedua orang tua, dimana kita mempunyai peran sebagai anak. Sudahkan saat ini kita mempelajari tentang peran kita sebagai anak? Bagaimana diri menjadi anak yang berbakti dan menjadi pribadi yang unggul di hadapan orang tua tentu harus kita ilmui.

“Semakin banyak ilmu semakin lapang hidup, semakin kurang ilmu semakin sempit hidup” (Buya Hamka)

Jangan sampai kita sibuk menuntut orang tua untuk memenuhi kewajiban mereka atas diri kita, tapi kita lupa akan peran diri kita yang belum tuntas. Begitupun dalam kehidupan berkeluarga sebagian dari kita yang punya kaka atau adik baik yang kandung ataupun bukan, tetap harus kita jalankan dengan baik. Bukan cuma itu dalam bermasyarakat saat kita menjadi siswa, mahasiswa, sahabat dan peran-peran lainnya yang melekat dalam diri kita. Yuk mari kita coba maksimalkan dengan ilmu yang cukup. Sehingga saat kita punya peran yang tanggung jawabnya lebih berat misalnya jadi pemimpin ataupun jadi orang tua. Setidaknya kita sudah terbiasa untuk sadar akan peran pada diri yang melekat. Ingat jangan menuntut perlakuan orang lain terhadap diri kita, tapi tunaikan kewajiban kita terhadap orang lain dengan menjalankan peran dengan maksimal. Semoga dengan ini bisa membantu kita untuk sukses.

Punya Aturan Dan Batasan Terhadap Diri Sendiri

Mencinta diri bukan hanya tentang diri sendiri yang merasakan nyaman dan bahagia lahir batin. Tentu perlu proses yang ngga sesimpel membalikan telapak tangan. Ibarat lalu lintas saat kita ingin  keteraturan dalam  berlalu lintas saja kita perlu aturan dan batasan-batasan dalam berkendara. Sehingga di perlukan lampu merah, undang-undang dalam berkendaaran dan hal-hal lain yang mendukung untuk terwujudnya ketertiban dan kenyamanan saat berkendara. Apa lagi diri kita dengan perjalanan diri jika ingin mencapai tujuan akhir dengan selamat dan sukses. Tentu kita perlu aturan main dalam kehidupan pribadi kita. Maka dari itu kita perlu mendalami agama kita, karena didalamnya terdapat aturan dan perintah yang harus kita lakukan. Tentu kita tau diri kita seringkali terjebak dengan nafsu diri baik itu kesia-sian ataupun perilaku negatif lain yang imbasnya bukan hanya merugikan diri sendiri. Sehingga dari sinilah kita perlu batasan-batasan dalam hidup kita. Agar dalam menjalani hidup kita tidak merugikan diri ataupun orang lain.

Satu quotes terahir dari Buya Hamka ini semoga bisa jadi inspirasi untuk kita

“Kehidupan itu laksana lautan, orang yang tiada berhati-hati dalam mengayuh perahu, memegang kemudi dan menjaga layar, maka karamlah Ia digulung oleh ombak dan gelombang. Hilang di tengah samudera yang luas. Tiada akan tercapai olehnya tanah tepi” (Buya Hamka)

Semoga dengan 4 tips untuk mencintai diri sendiri dengan tepat ini bisa kita jalankan dengan optimal. Sebagai wujud syukur kita di berikan kehidupan oleh Sang Pencipta. Jangan lupa share dan follow instagram @rubiq.official ya rubiqu..

 

Tinggalkan komentar