
Setelah libur panjang kenaikan kelas sering kali kita terbiasa dengan kondisi yang nyaman untuk bersantai ria. Masa liburan memang bisa menjadi jebakan untuk kita jika kita tidak menggunakan waktu libur panjang tersebut untuk hal yang produktif. Lalu bagaimana kita mulai membangun semangat belajar lagi setelah libur panjang?
Mari kita bahas tips untuk mudah untuk kita membangun semangat belajar, sehingga kedepannya kita tidak mengulangi kesalahan yang sama. Atau setidaknya belajar kita itu benar-benar lebih produktif.
1. Evaluasi apa yang sudah kita lalui
Kita seharusnya sudah tahu apa kekurangan dan juga kelebihan diri kita setelah satu semester kita belajar dalam kelas. Misalnya kita mempunyai kelemahan ataupun kekurangan saat guru sedang menerangkan kita mengalami kesulitan untuk fokus. Nah kita coba evaluasi apa yang membuat kita kurang fokus? Apakah karena mengantuk, atau kita kurang cocok dengan metode pembelajaran yang guru kita jelaskan? Jika faktornya karena kitanya banyak mengantuk berarti kita harus perbaiki pola tidur dan pola kehidupan kita. Atau jika faktor kurang fokusnya karena kita merasa kurang cocok dengan metode yang guru sampaikan, kita belajar lagi bersama teman kelas kuta untuk membahas apa yang telah di bahas dalam kelas setelah selesai pembelajaran kelas.
Dan juga coba kita evaluasi di mapel apa saja sih kelemahan kita? Sehingga kedepannya kita bisa mengambil kelas tambahan ataupun menjadwalkan ulang untuk dipelajari lebih lanjut materi yang harus kita kuasai.
2. Melihat skala prioritas kegiatan kita
Di dalam lingkungan sekolah tentu saja kita mempunyai banyak aktivitas yang harus dijalani, misal dengan ekstrakurikuler ataupun Olimpiade- Olimpiade sekolah. Tentu bukan hanya aktivitas di dalam lingkungan sekolah yang harus kita jalankan tapi juga dalam lingkungan keluarga. Sehingga seringkali untuk membagi waktu dan tenaga kita menjadi terbengkalai. Oleh karena itu Kita perlu skala prioritas. Dalam satu hari atau satu minggu kegiatan apa saja sih yang harus kita tunaikan? Dengan mengerjakan tugas pribadi, tugas kelompok, kegiatan ekskul, belum lagi berapa urusan keluarga dirumah. Maka dari itu kita perlu membagi waktu dan tenaga kita jangan sampai kita terlalu sibuk tanpa melihat mana yang prioritas mana yang tidak terlalu prioritas.
Jangan sampai yang seharusnya kita fokus dalam pembelajaran malah terbengkalai karena ekskul. Ibaratnya kita melakukan yang sunnah tapi melalaikan yang wajib.
3. Ingat bahwa belajar adalah sebuah proses, maka harus di nikmati
Sepertihalnya memasak, memasak adalah sebuah proses untuk kita menghasilkan sebuah hidangan. Begitupun belajar, belajar adalah sebuah proses yang harus memberikan sebuah hasil. Tentu proses itu harus di nikmati, jangan menjadi sebuah beban. Apalagi ada maindset, ah pokoknya yang penting aku udah belajar.
Dengan proses belajar harusnya bisa membuat kita faham, dan dengan kefahaman ilmu yang kita dapatkan tentu itu akan menguntungkan untuk kita. Kita bisa menikmati ilmu itu saat di dunia kerja. Atau minimal bisa menjadikan punya jiwa pembelajar dan jiwa semangat untuk disiplin menimba ilmu. Keutamaan orang yang berilmu itu salah satunya adalah, ilmu itu tidak akan menjadi beban untuk kita. Tidak seperti harga, sehingga ada nasehat dari Ali Bin Abu Thalib:
“Ilmu itu lebih baik daripada harta. Ilmu itu akan menjagamu, sedangkan harta engkaulah yang akan menjaganya.” (Ali bin Abi Thalib)
4. Temukan cara belajar yang tepat, sehingga bisa menaikan mood belajarmu
Setiap orang tentu dilahirkan dengan potensi yang berbeda-beda dan juga daya tangkap yang berbeda juga. Ada yang sukanya belajar dikala suasananya hening, ada juga yang kalau belajar tuh harus bising. Mungkin kita tau istilah otak kiri dan otak kanan. Setiap orang punya otak yang berbeda-bedah, ada yang doniman otak kiri dan ada juga yang dominan otak kiri. Yuk rubiqu, kita lihat perbedaannya:
Seseorang yang dominan belahan kiri, biasanya akan:
- Memilih sesuatu yang berurutan
- Belajar lebih baik dari bagian-bagian kemudian keseluruhan
- Lebih memilih system membaca fonetik
- Menyukai kata-kata symbol dan huruf
- Lebih memilih membaca subyeknya lebih dulu
- Mau berbagi informasi fakta yang berhubungan
- Lebih memilih instruksi yang berurutan secara detail
- Mengalami focus internal lebih besar
- Menginginkan struktur dan prediksi
Seseorang yang dominan belahan kanan, biasanya akan:
- Merasa lebih nyaman dengan sesuatu yang acak
- Paling baik belajar dari keseluruhan kemudian bagian-bagian
- Lebih memilih system membaca seluruh bahasa
- Menyukai gambar, grafik dan diagram
- Lebih memilih melihat atau mengalami subyeknya lebih dulu
- Mau berbagi informasi tentang hubungan antara segala sesuatu
- Lebih memilih yang spontan, lingkungan belajar yang mengalir
- Mengalami fokus bt yang lebih besar
- Menginginkan pendekatan yang tak terbatas, baru & mengejutkan.
Jangan lupa untuk membuat playlist musik yang bisa memsemangat. Jangan pupa follow dan share @rubiq.official