
Puasa Syawal merupakan puasa yang dilakukan setelah ramadhan usai. Yaitu di bulan Syawal selain tanggal 1 Syawal. Seperti yang kita tahu di tanggal 1 Syawal merupakan hari tasyrik, atau hari yang Alloh haramkan untuk berpuasa. Dengan kita melaksanakan puasa Syawal atau sering kita sebut puasa nyawalan ini bisa menjadi salah satu bukti keistiqomahan kita melanjutkan amalan puasa setelah ramadhan usai. Ramadhan sudah kita lalui, gelar kembali menjadi fitrah seharusnya membuat kita menjadi lebih semangat dalam melakukan amal shalih. Bagaimana tidak? Selama satu bulan penuh kita sudah melatih diri untuk menahan hawa nafsu, sehingga di harapkan di bulan-bulan berikutnya kita bisa menjadi insan yang bertakwa. Dengan pakaian takwa inilah yang menjadi bekal kita untuk menjalani 11 bulan kedepan. Lalu apa dalil yang menjadi dasar untuk kita melakukan puasa Syawal?
Dalil Puasa Syawal
Diriwayatkan dari sahabat Abu Ayyub al-Anshariy, bahwa Nabi SAW bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
“siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian diikuti dengan puasa enam hari di bulan syawal, maka ia seperti berpuasa setahun penuh” (HR Muslim, Kitab al-Shiyam, Bab Kesunahan puasa 6 hari syawal)
Sebagian orang meragukan hadis berpuasa enam hari di bulan Syawal, akan tetapi keraguan itu terbantahkan oleh bukti-bukti periwayatan hadis. Perhatikan ungkapan Syekh Abdullah bin Abdul al-Bassam berikut.
“Hadis berpuasa enam hari di bulan Syawal merupakan hadis yang shahih, hadis ini memiliki periwayatan lain di luar hadis Muslim. Selain hadis Muslim yang meriwayatkan hadis berpuasa enam hari di bulan Syawal antara lain; Ahmad, Abu Dawud, dan at-Tirmidzi.”
Niat Puasa Syawal
Setelah kita memahami ketentuan puasa Syawal, kita juga perlu mengenali niatnya. Untuk memantapkan hati, di anjurkan bagi kita yang ingin menjalankan puasa Syawal untuk melafalkan niat puasa Syawal.
Berikut ini lafal niat puasa Syawal 6 hari:
Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: “Aku berniat puasa sunah Syawal esok hari karena Allah SWT.”
Kalau kita mendadak di pagi harinya ingin mengamalkan puasa Syawal juga diperbolehkan untuk melafalkan niat sejak kamu berkehendak puasa sunah. Niat puasa Syawal boleh dil akukan di siang hari sejauh yang bersangkutan belum makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak subuh. Oleh karena itu, di anjurkan juga untuk melafalkan niat puasa Syawal di siang hari.
Berikut lafal niat puasa Syawal di siang hari:
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.
Artinya, “Aku berniat puasa sunah Syawal hari ini karena Allah SWT.”
Setelah kita mengetauhui tentang dalil dan niat puasa syawal, semoga kita bisa menunaikannya. Dengan puasa syawal ini bisa menjadi bukti keistiqomahan kita dalam ketaatan kita kepadaNya.
Yuk Share dan follow instagram @rubiq.official