
Saat ini makanan apa yang ingin kamu makan? Pernah ngga sih kamu merasakan lapar tapi ngga langsung memutuskan buat makan? Biasanya sih karena kesibukan ataupun karena ada makanan yang kamu inginkan, sehingga kamu rela menunda untuk makan.
Taukah sahabat rubiqu, kejadian seperti itu merupakan hasil dari kerja otak yang kamu miliki. Baik itu rasa lapar, keputusan untuk makan atau tidak, bahkan proses saat kamu memahami bacaan inipun adalah hasil dari kerja puluhan ribu syaraf yang ada di otak kamu. Di sadari ataupun tidak, setiap harinya banyak sekali bagian tubuh kita yang di kendalikan oleh organ tubuh yang bernama “Otak”. Bukankah ini sebuah karunia nikmat yang sangat besar untuk kita?
Terkadang kita sering tidak punya alasan untuk semangat hidup, karena satu masalah. Padahal kita punya banyak alasan untuk lebih semangat menjalani hidup kalau kita lebih mengenal tentang diri kita, ataupun tentang karunia yang telah Alloh kasih kepada kita. Salah satunya adalah karunia sehatnya otak kita sehingga bisa untuk berfikir.
Banyak sekali penelitian sains yang membahas tentang fungsi otak manusia. Bukan hanya sains, fungsi otak manusia tertulis dalam qur’an. Otak adalah organ yang merupakan pusat komando dan sistem saraf manusia. Kecerdasan, kreativitas, emosi, ingatan dan gerakan tubuh adalah beberapa dari banyak hal yang bisa diatur oleh otak. Jika kita ingin melakukan sesuatu, maka otak yang akan mengaturnya.
Fungsi Otak dalam Sains:
Otak yang kita miliki mempunyai beberapa bagian, berikut ini gambar dari bagian otak kita:
Di bagian otak besar kita, terdapat bagian otak yang bernama Lobus frontal. Bagian otak ini terdapat pada belahan belakang dahi, bagian ini yang sering kita sebut sebagai ubun-ubun. Fungsinya untuk mengatur pengambilan keputusan, kepribadian, gerakan, proses dan interaksi intelektual. Lobus frontal berfungsi mengendalikan pikiran, penalaran, dan perilaku.
Fungsi Otak dalam Qur’an:
Bagian ubun-ubun ini berperan mengarahkan seluruh tindakan yang dilakukan oleh kita. Baik yang mengarahkan kita kedalam perbuatan baik ataupun buruk.
Bagian tubuh kita yang lain seperti tangan, mata, kaki ataupun yang lainnya hanya mengikuti saja. Otak frontal inilah yang bertanggung jawab atas tindakan ataupun aktivitas yang kita lakukan.
Dalam Al Qur’an Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
“Ketahuilah, sungguh jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubunnya, (yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka,” (QS. al-Alaq (96): 15-16).
Ungkapan “ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka” dalam ayat di atas sungguh menarik. Alloh memberikan ancaman akan menarik ubun-ubunnya, bagi orang yang bertindak dusta dan durhaka.
Secara tersirat Al-Quran memaknai otak/ubun-ubun dengan makna pendusta dan durhaka, hal ini ditujukan kepada orang-orang yang mengikuti segala macam keinginan hawa nafsunya tanpa mempertimbangkan apa saja yang ingin dikerjakannya. Segala macam keinginan yang diputuskan oleh otaknya dituruti begitu saja, maka kategori otak manusia yang semacam inilah yang masuk dalam golongan “kadzibatin khati’ah”, yaitu pendusta dan durhaka.
Seperti yang kita tahu bahwa Al-Quran adalah pangkal dari segala ilmu pengetahuan, Al-Quran yang diturunkan kepa Nabi Muhammad SAW 14 abad yang lalu sudah menyebutkan fungsi dan struktur otak secara global, jauh sebelum istilah flontal lobe ditemukan, Al-Qur’an sudah menyinggungnya dengan kata “nashiyah” yang berarti ubun-ubun, dan dalam bahasa modernnya di zaman sekarang adalah flontal lobe.
Para ilmuwan hanya mampu menemukan fungsi bagian ini selama kurun waktu 60 tahun terakhir, sedangkan al-Qur’an telah menyebutkannya 1400 tahun lalu.