4 Tips Menahan Hawa Nafsu Diri Di Bulan Ramadhan

Photo of author

By rubiqu

Dalam kehidupan kita berapa kali kita bertemu dengan bulan ramadhan? Yang umurnya remaja belasan tahun berarti sudah bertemu dengan ramadhan belasan kali. Dan yang sudah dewasa semisal 23 tahun pun sama sudah menemui ramadhan sebanyak usia yang di miliki. Tapi dengan belasan atau puluhan kali kita bertemu dengan bulan ramadhan, sudahkan kita menjadi termasuk golongan orang yang bertakwa? Sejatinya perintah puasa ramadhan ini goalnya adalah menjadi manusia yang bertakwa.

Dengan goal puasa yang bukan main-main yaitu menjadi manusia yang bertakwa, otomatis ini jelas bukan perkara yang mudah. Karena berarti bukan hanya perkara menahan makan dan minum. Atau bahkan memindahkan jam makan dari pagi, siang sore ke maghrib dan dini hari. Tapi puasa ramadhan ini sejatinya adalah tentang menahan hawa nafsu diri. Kalau puasa hanya berbicara menahan lapar dan haus, apa bedanya kita yang sekarang dengan kita pada saat masih anak-anak? Bukankan seharusnya dengan kedewasaan kita yang sekarang kita harus punya nilai yang lebih di dalam diri kita

Coba sejenak kita fikirkan, hal-hal yang halal saja seperti makan, munum ataupun berhubungan suami istri saja Alloh larang saat di siang hari. Apa lagi hal-hal yang Alloh haramkan dan juga yang sia-sia. Bulan ramadhan adalah bulan untuk melatih diri kita

Lalu bagaimana kita menahan hawa nafsu di bulan yang penuh berjkah ini?

4 Tips Menahan Hawa Nafsu Diri Di Bulan Ramadhan

1. Kenali Apa itu Hawa Nafsu

وَمَآ أُبَرِّئُ نَفْسِىٓ ۚ إِنَّ ٱلنَّفْسَ لَأَمَّارَةٌۢ بِٱلسُّوٓءِ إِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّىٓ ۚ إِنَّ رَبِّى غَفُورٌ رَّحِيمٌ

“Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang.” (Qs. Yusuf:83)

Dalam surat yusuf ayat 83 sesungguhnya nafsu manusia senantiasa mengajak kepada keburukan, bukan hanya mengarahkan ke keburukan namun juga kepada kejahatan. Nah kabar baiknya adam juga nafsu yang Alloh ridhai. Apa jenis nafsu yang Alloh ridhai?

Nafsu dalam alqur’an terbagi menjadi 3 jenis yaitu:

Pertama, An-Nafsul Muthmainnah Ini adalah diri, bagian dalam manusia itu yang tenang. Ketenangannya itu karena mendapat ridho Allah Swt. Sehingga apapun yang dilakukannya di dalam kehidupan ini adalah sejalan dengan prinsip-prinsip yang ada di dalam Diinul Islam. Baik itu terkait dengan masalah aqidah, demikian juga ibadah, muamalah, dan akhlaq.

Kedua, disebut dengan An-Nafs Al-Lawwaamah. Dalam surat Al-Qiyamah dijelaskan yang artinya, “Aku bersumpah dengan hari Kiamat. Dan Aku bersumpah demi jiwa yang selalu menyesali (dirinya sendiri). Apakah manusia mengira bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang-belulangnya? (Bahkan) Kami mampu menyusun (kembali) jari-jemarinya dengan sempurna.” Lawwaamah ini dari arti bahasa yaitu selalu melakukan cercaan. Ini berarti diri yang melakukan penyimpangan, tapi apabila diri ini melakukan penyimpangan ia masih mampu untuk menerima nasihat.

Ketiga, disebut An-Nafs La Ammaarotun Bissuu’, diri yang amarah Bissuu’. yaitu nafsu yang selalu mengajak kita  kepada kejahatan, mengajak kepada penyimpangan, mengajak kepada keingkaran dan kemaksiatan. Diri yang seperti ini sebenarnya akan mendapat ganjaran yang negatif dalam kehidupan dirinya. Ia akan melakukan berbagai bentuk penyimpangan, baik penyimpangan kalbu, dalam gerakan kalbunya, gerakan lisannya, demikian juga dalam gerakan anggota badannya.

2. Perbanyak Istighfar

Seperti yang kita tahu bahwa istighfar merupakan termasuk kedalam dzikrulloh, istighfar merupakan bentuk dzikir kita kepada Alloh denngan kita memintakan ampunanNya. Dalam aktifitas kita sehari-hari tentu tidak bisa lepas dari godaan maksiat ataupun perbuatan yang sia-sia. Dengan kita memperbanyak istighfar maka diri kita akan menjadi lebih tenang. Sejatinya dosa adalah sesuatu yang akan membawa kita kepada kegelisahan. Dengan berzikir, manusia akan lebih memahami dan menghyati bahwa Allah Maha Pengampun. Dengan ampunan-Nya, manusia bisa selamat di dunia dan akhirat.

3. Lakukan Kegiatan yang Produktif

Habiskan waktu kita dengan melakukan aktivitas yang produktif. Jangan hanya berdiam diri, melamun, apalagi mendekati hal yang membatalkan puasa atau mengeluarkan hawa nafsu. Kita bisa mengisi puasa kita dengan melaksanakan sholat sunnah, tadarus Al-Quran, membaca, membereskan kamar, menata buku, dan lain-lain. Dengan cara ini, kita bisa mengalihkan dorongan hawa nafsu yang ada pada diri kita.
4. Berkumpul Dengan Orang-orang Shaleh
Berkumpul dengan orang-orang salih dapat mengalihkan diri dari dorongan nafsu. Sebab kita dapat berdiskusi, berinteraksi, dan melakukan aktivitas lain yang mengandung kebaikan. Kita juga dapat saling mengingatkan dan saling menjaga agar tidak melakukan hal yang Alloh larang.
Yuk Share dan follow instagram @rubiq.official

Tinggalkan komentar